AFRIZAL MALNA. Lahir di Jakarta, 7 Juni 1957.
Pendidikan akhir Sekolah Tinggi Filsafat Dri-yarkara (tidak selesai). Buku yang
pernah terbit: Abad Yang Berlari, 1984 (mendapat penghargaan Hadiah Buku Sastra
Dewan Kesenian Jakarta, 1984), Yang Berdiam Dalam Mikropon, 1990; Arsitektur
Hujan, 1995 (mendapat penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan RI, 1996). Biography of Reading, 1995.
Kalung dari Teman Karya yang terbit dalam antologi bersama: Perdebatan Sastra
Kontekstual (Ariel Heryanto, 1986); Tonggak Puisi Indonesia Modern 4 (Linus
Suryadi, 1987); Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (Suratman Markasan, Kuala
Lumpur, 1991); Dinamika Budaya dan Politik (Fauzie Ridjal, 1991); Traum der
Freiheit Indonesien 50 jahre nach der Unabhangigkeit (Hendra Pasuhuk &
Edith Koesoemawiria, Köln, 1995). Ketika Warna Ketika Kata (Taufiq Ismail,
et.all, 1995); Pistol Perdamaian Cerpen Pilihan Kompas 1996; dalam Frontiers of
World Literature (Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo, 1997) dalam bahasa Jepang;
jurnal Cornell University (Indonesia, Ithaca, Oktober, 1996); dan Anjing-anjing
Memburu Kuburan, Cerpen Pilihan Kompas 1997. Penghargaan lain yang pernah
diperoleh: Kincir Perunggu untuk naskah monolog dari Radio Neder-land
Wereldomroep, 1981. Republika Award untuk esei dalam Senimania Republika harian
Republika, 1994. Dan esei majalah Sastra Horison, 1997. Pengalaman : Sejak 1983
hingga 1993 banyak menulis teks pertunjukan Teater Sae. Tahun 1995 membuat
pertunjukan seni instalasi (Hormat dan Sampah) bersama Beeri Berhard Batschelet
dan Joseph Praba di Solo. Dan tahun 1996 kolaborasi pertunjukan seni instalasi
Kesibukan Mengamati Batu-Batu, dengan berbagai seniman dari berbagai disiplin
di TIM Jakarta; Ruwatan Bumi – Tolak Bala dalam jaringan seniman dan NGO
"Aliansi Indonesia untuk Bumi dan Kehidupan Bersama", 1997; dan
Kolaborasi Kesaksian Rakyat "Kompor Mledug", 1997 bersama UPC, NGO
dan beberapa seniman Jakarta. Pernah mengunjungi beberapa kota di Swiss dan
Hamburg, memberikan diskusi teater dan sastra di beberapa universitas dalam
rangka pertunjukan Teater Sae (Mei-Juni 1993) yang mementaskan naskahnya. Baca
dan workshop puisi di Den Haag, 1995, dalam forum penyair Indonesia-Belanda.
Memberikan diskusi dan baca puisi di beberapa universitas di Köln, Bonn dan
Hamburg, 1995. Mengikuti Poetry International Rotterdam, 1996. Mengikuti
Persidangan Kesusasteraan Asia Pasifik, Kuala Lumpur, November 1997.
Hay, sobat. Welcome to my Incredible Blog. Kali ini aku mau kasih list nih buat kamu yang kepo dan cari referensi. Salah satu makanan Khas daerah Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Untuk yang tertarik bisa mampir.. No. Nama Pangan Daerah Jenis Makanan/Minuman Deskripsi Makanan/Minuman 1. Kampel (Kupat Goreng) Makanan Sejenis makanan khas yang banyak diminati. Terbuat dari kupat dan irisan tahu maupun dages yang dibalut dengan adonan tepung yang gurih jika digoreng. Makanan yang cocok disajikan dalam kondisi dingin jika kampel masih terasa panas. Gurihnya semakin menjadi saat dipadukan dengan sambal hijau untuk dicolek maupun ditambah diantara kupat dan irisan tahu atau dages tadi. 2. Ranjem Makanan Makanan yang berasal dari ampas tahu ini menjadi salah satu makanan khas daerah Ajibarang. Makanan ini cocok dimakan saat masih han
Comments
Post a Comment