Haloo guys, kali ini saya akan update tentang biografi lagi nih. Kalian mungkin saja tak asing lagi dengan tokoh ini. Beliau adalah pencari tiang saat detik detik akan adanya pembacaan proklamasi Indonesia di rumah Soekarno. Let's check it Out !!
Salah satu momen penting peristiwa proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, selain pembacaan proklamasi
adalah penggibaran bendera merah putih. Salah satu pelaku sejarah pengibaran
bendera merah putih adalah Soehoed (baca: Suhud) disamping Latif Hendraningrat.
Bernama lengkap Suhud Sastro Kusumo fotonya tampak jelas
bercelana pendek saat peristiwa itu. Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara RI
Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum menulis peristiwa tersebut dalam tulisan
berjudul “Membuka Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945” :
“Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih.
Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari
serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti
diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang
prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang
berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud
mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada
tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.
Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin,
para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek
dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang
cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan
dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.”
Suhud sendiri adalah anak buah Soediro yang menjadi salah
satu asisten Bung Karno. Menjelang proklamasi, Suhud dan beberapa orang anggota
pelopor istimewa memang ditugaskan untuk menjaga Bung Karno.
Suhud pulalah yang ditugaskan untuk menyiapkan tiang bendera
dengan mencari bambu. Padahal menurut catatan Prof. Dr. H. Dadan Wildan,
sebenarnya di depan rumah Bung Karno sebenarnya ada dua tiang bendera dari besi
yang tidak digunakan. Tetapi karena suasana cukup tegang karena penghindari
Jepang, akhirnya bambu tersebutlah yang digunakan dengan cara diberi tali dan
ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah.
Nama pengibar bendera saat proklamasi Kemerderkaan 17
Agustus 1945 kembali ramai dibicarakan menyusul pengakuan seorang veteran
Ilyas Karim yang mengakui jika dirinyalah yang menjadi pria bercelana pendek di
saat proklamasi 1945.
Okeh itu saja dari aku kali Ini, kalian adalah pengunjung tertampan dan tercantik lah pokoknya. Makasih, always tunggu update terbaruku yah^^.. Jangan hanya butuh doang.
Okeh itu saja dari aku kali Ini, kalian adalah pengunjung tertampan dan tercantik lah pokoknya. Makasih, always tunggu update terbaruku yah^^.. Jangan hanya butuh doang.
Comments
Post a Comment