ADEGAN 1
Dua tokoh duduk sembari
berbincang-bincang. Tokoh nasional terkemuka yang ditemani tokoh lainnya itu
tengah asyik berbincang mengenai sidang PPKI besok.
S :“Kita perlu bantuan, bung”
Bung hatta mengangguk setuju dan
diam diantara mereka.
H : “Aku setuju dengan usulanmu,
bung”
S : “Bagaimana tidak setuju,
golongan muda sangat bagus pemikiran-pemikirannya”
H : “Benar”
Mereka mengutus seseorang untuk
memanggil perwakilan golongan muda itu untuk mengahadap mereka. Selang beberapa
menit mereka datang dari kejauhan. Dan mereka tiba dengan mantapnya.
S : “Silahkan duduk (mereka duduk
setelah itu)kalian tahu sidang yang akan di selenggarakan esok?”
W : “ Tahu, bung. Kami mengetahui hal
itu”
H :”Baguslah kalau begitu. Langsung
ke intinya saja. Kami, PPKI sedang membutuhkan bantuan anda sekalian esok”
Suk :” PPKI, bung? Kami pikir, kami tidak
akan pernah datang ke sana besok”
S : “ Kenapa”
C :” Dokuritsu Inkai itu buatan
Jepang, bukan buatan Indonesia asli. Kami tak sudi bergabung bersama mereka”
S : “Tidak betul. Memang PPKI buatan
jepang. Tapi, apalah sekirannya kita dalam mewujudkan kemerdekaan harus jauh
dari mereka. Ini demi tercapainya
kemerdekaan Negara kita ini!”
W : “Mencapainya, menurut kami tidak
dengan Inkai buatan jepang itu”
H : “Bagaimana bung?” (ucap beliau
lirih ke telinga sukarno)
S : “Baiklah jikalau demikian. Itu berarti kalian tak usah datang
ke Cuo Sangi In. Sekiranya kami tak cukup membutuhkan kalian hadir disana.
Mungkin yang lain akan sudi menerima ajakan saya dan hatta. (sukarno berdiri)
Terima Kasih”
Mereka bertiga pergi serentak.
Muka masang dibawanya pergi meninggalkan dua tokoh tadi disana.
S : “Masih ada yang lain dari
golongan muda selain dari mereka itu”
Bung Hatta hanya mengangguk
faham. Dan mereka kembali duduk.
ADEGAN 2
18 Agustus
1945 di Cuo Sangi In
Dua tokoh datang, dan disambut
meriah saat langkah tegap pastinya mengarah ke gedung Cuo Sangi In, Djakarta.
Mereka melambai kepada mereka yang berada di luar. Langkah mereka dilanjut
kearah dalam gedung, dan ke arah dua kursi kosong yang telah di persiapkan di
dalam. Sidang itu dimulai.
S : “Tolong sebelum itu, untuk ki
bagus, kyai wachid, Mr. Kasman, dan moh Hasan. Kita bersama membahas kembali
piagam Jakarta pada sila 1. Sila yang diperdebatkan.
K. B. Hadi:
“Baik bung. Sila 1 itu berbunyi Ketuhan dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya!"
L : "Saya kurang setuju bung.
Dengan apa yang tercantumkan pada sila pertama itu. Saya perwakilan dari
Indonesia Timur akan keluar dari NKRI, jika sila itu masih tercantum"
Mr. Teuku :
“Seharusnya kita lebih menekankan pada nasionalis kita bung. Kita tahu Negara
kita ini tidak hanya menganut satu agama saja. Ke Universalan harus dicantumkan
ada sila ketuhanan itu”
S : “Kejanggalannya memang begitu
terasa saat mereka merasa terganggu akan dasar mereka yang berbeda dari mereka
sendiri”
Mr. Teuku:
“ Benar, bung…”
Selama 15 menit sidang.
Akhirnya, butir-butir pancasila pun telah di sepakati bersama. Terutama pada
sila pertama tadi yang digantikannya dengan..
S : “ Satu ketuhanan yang maha esa,
dua kemanusiaan yang adil dan beradab, tiga persatuan Indonesia, empat
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan, dan lima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”
Selain itu,
UUD yang sistematika pun terwujud dengan
perubahan juga pada pasal 6 ayat 1 dan pasal 29 ayat 1.
S : “ Ada tiga bagian utama dari
Undang Undang Dasar kita yang terdiri atas, pertama bagian pembukaan atau
preambule yang terdiri atas empat alinea. Bagian kedua yakni tubuh atau isi
dari Undang Undang yang terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan
Peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan. Bagian ketiga yakni penjalasan dari Undang
undang itu yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal”
H : “Kita telah hampir jadi”
S : “Benar bung” (sedikit berbisik)
H : “Negara kita sudah hampir matang
saudaraku sekalian. Hanya saja lembaga atau birokrasi kita”
Otto : “Bung, saya pikir Presiden dan wakilnya
sangat dibutuhkan sekarang ini. Saya mengusulkan jika anda dan bung hatta
menerima jabatan itu. Karena kami pikir, anda dan bung hatta sangat pantas
menduduki jabatan itu”
Sukarno dan hatta saling menatap
dan semua mengangguk setuju ke arah mereka berdua. Beberapa detik kemudian,
suara riuh tepuk tangan menyusul.
S : “insyaAllah kami bersedia
jikalau kalian, saudaraku berkenan hal itu terjadi. Terima kasih banyak”
(sembari tersenyum ) “kalau begitu kita lanjutkan dengan sebuah komite,
bagaimana?”
H : “Komite seperti apa bung?”
S : “Jikalau kita hendaklah memiliki
suatu dewan seperti yang harus membantu kita. Selama MPR dan DPR belum
terbentuk”
Mereka yang duduk mengangguk
paham. Mereka mulai menulis sesuatu.
H : “Komite ini, bagaimana jika
dengan 8 atau 9 orang saja. Ini hanya sementara, jangan terlalu banyak anggota”
S : “Benar. Seperti, MPR dan DPR.
Dan panitia ini bagaimana jika tuan Otto saja yang menjadi ketua?”
Otto : “Saya siap dengan tugas saya bung. Saya bersedia”
S : “Rampung sudah sidang hari ini.
Selesai, saya kira cukup sidang hari ini”
ADEGAN 3
19 agustus
1945 pukul 10.00 pagi di Gedung Cuo Sangi In.
S : “Sidang 2, kali ini mohon tuan
otto bersedia membacakan hasil sidang pada hari ini”
Otto : “Baiklah bung. Saya bacakan hasil
sidang pada hari ini, sidang ke dua ini. Bahwa Indonesia dibagi menjadi 8
provinsi dan setiap provinsi itu akan di kepalai dengan yang namanya gubernur.
Daftar provinsi dan gubernur ialah untuk wilayah jawa barat oleh Sutarjo Hadikusumo,
jawa tengah oleh R.P. Soeroso, Jawa timur oleh Soerjo, Borneo atau Kalimantan
oleh Ir. Mohammad Noor, Sulawesi oleh Dr. Sam ratulangi, Maluku oleh Mr.
Latuharhary, Sunda kecil atau usa tenggara oleh Mr. Ketut Pudja, Untuk wilayah
Sumatra oleh Mr. T Mohammad Hasan.
S : “Terima kasih, tuan Otto. Untuk
daerah Yogyakarta dan Surakarta adalah provinsi yang diistemewakan”
Otto : “ Hasil sidang yang kedua pada hari ini
adalah Komite Nasional atau Daerah di bentuk, yang ketiga atas usulan dari tuan
Ahmad Subardjo 12 kementrian dibentuk dalam lingkungan pemerintah. Dengan
daftar 12 departemen sebagai berikut Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar
Negeri, Departemen Kehakiman, Departemen Keuangan, Departemen Kemakmuran,
Departemen Kesehatan, Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan,
Departemen Sosial, Departemen Pertahanan, Departemen Perhubungan, Departemen
Penerangan, Departemen Pekerjaan Umum.
Keterangan
:
S : Soekarno
H : Hatta
W : Wikana
C : Chaerul Saleh
L : Latuharhary
Kb.Hadi :
Ki Bagus Hadi Kusumo
Mr.Teuku :
Mister Teuku Muhamad Hassan
Otto : Otto
IskandarDinata
Mr.Kasman :
Mister Kasmandimejo
Yah begitulah drama karya dari saya sendiri. Semoga Membantu guyss^^
Comments
Post a Comment