Assalamu’alaikum, sobat.
Kembali lagi dengan saya. Vita anggraeni. Sehat semua?
Saya harap sehat semua. AAmiiinnn….
Semua sobatku. Yang berasal dari belahan dunia
manapun, disini saya akan sedikit berbincang membahas mengenai TOLERANSI SESAMA
MUSLIm dan nonMUSLIM.
Sekarang, di zaman yang sangat luar biasa, telah
mencanggihnya berbagai macam tekhnologi , mencanggihnya juga berbagai macam
kemaksiatan. Sehingga bisa di bilang zaman yang luar BINASA. Tekhologi bisa
membuat dampak apapun. Apa itu positif maupun negative. Kita bisa memcopy
berbagai macam data sebagai tugas, sebagai acuang belajar, sebagai tempat
bertoleransi pula melalui berbagai macam chat yang di buat oleh orang pandai. Bahkan
juga bisa sebagai tempat maksiat jika kita belum mengetahuinya. Melihat gambar yang tak senonoh, chat dengan
pacar itu membuatku geram. Yang dimana itu adalah dampak negative.
Toleransi sesame muslim itu menjadi suatu yang harus
dikerjakan. Karena zaman sekarang ini, sudah mulai adanya individualism. Bahkan
kedaan rumah saya sendiri pun sudah terjadi. Bagaiman dengan suasana rumah
kalian? Apalagi bagi mereka yang ingin terlihat mewah rumahnya dengan memasang
pagar keliling. Seperti sebuah pepatah “rumahku istanaku, home sweet home”
menurut saya memang ada benarnya juga pepatah tersebut. Dimana tidak ada tempat
senyaman rumah kita, tapi bukan berarti kita terus-menerus berada di ruma,
saking nyamannya kita melupakan saudara kita sesame muslim. Bahkan di tambah
adanya beberapa fasilitas yang memadai seperti, televise, handhpone dan lainya.
Yang membuat kita bertambah nyaman berada di rumah.
Setidaknya, sehari dua kali lha, kita keluar rumah. Bukan
dengan memakai mobil ataupun motor pergi belanja ke Mall yang mewah. Namun,
dengan tetangga terdekat kita. SubhanaAllah betapa senangnya bukan. Rumah kita
bukan tempat yang akan kita bawa ke liang kubur dan juga bukan rumah dan harta
kita yang bisa menyelamatkan kita, itu semua tidaklah kekal. Bahkan dengan
menjalin tali persaudaraan, kita bahkan akan mendapatkan pahala. Bukan berarti
kita mengunjungi tetangga untuk bergunjing atau membicarakan kesalahan orang
lain. Bukan itu maksud saya. Kita berkunjung dengan sesame muslim, untuk
membicarakn berbagai kebaikan saja. Seperti, bagaimana tadi?? Apa kah bisa
mengerjakan soal kuliah tadi?? Kita akan memperoleh beberapa hikmah. Tidak dengan
televise. Kita itu makhluk sosial, bukan makhluk individual. Karena itu, banyak
manfaat yang akan kita peroleh dengan bertoleransi. Karena sewaktu-waktu,
seseorang akan membutuhkan bantuan orang lain.
Begitulah, bincangan sedikit dari saya. Semoga bermanfaat
yah sobatku yang baik hati dan tidak sombong telah membaca puanjang lebar
artikel saya. ^^
Comments
Post a Comment