Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

ENAM MATERI PJOK YANG MEMBANTUMU

Waduhh bentar lagi UTS Semester 2, kali ini saya mau coba share ini buat kalian yang penjasnya kurang bahkan jarang banget nyatet di buku. Ada 6 materi yang saya paparkan... langsung saja Softball Memukul Bola (Batting) Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61) mengatakan tujuan memukul antara lain : a. Mencapai base didepannya dengan selamat. b. Menciptakan nilai. c. Memajukan pelari didepannya. Menurut Agus Mukholid (2004 : 61) prinsip-prinsip memukul bola yang harus dikuasai oleh seorang pemukul softball adalah : a. Cara memegang bola (grip). b. Cara berdirinya (stance). c. Cara melangkahkan kaki atau menggeserkan kaki (straide), d. Caramengayunkan alat pemukul e. Gerak lanjutan si pem

BIOGRAFI SINGKAT SUHUD SASTRO KUSUMO

Haloo guys, kali ini saya akan update tentang biografi lagi nih. Kalian mungkin saja tak asing lagi dengan tokoh ini. Beliau adalah pencari tiang saat detik detik akan adanya pembacaan proklamasi Indonesia di rumah Soekarno. Let's check it Out !! Salah satu momen penting peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, selain pembacaan proklamasi adalah penggibaran bendera merah putih. Salah satu pelaku sejarah pengibaran bendera merah putih adalah Soehoed (baca: Suhud) disamping Latif Hendraningrat. Bernama lengkap Suhud Sastro Kusumo fotonya tampak jelas bercelana pendek saat peristiwa itu. Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara RI Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum menulis peristiwa tersebut dalam tulisan berjudul “Membuka Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945” : “Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua mete

Naskah Drama "Pembentukan Kelembagaan Indonesia"

ADEGAN 1                 Dua tokoh duduk sembari berbincang-bincang. Tokoh nasional terkemuka yang ditemani tokoh lainnya itu tengah asyik berbincang mengenai sidang PPKI besok. S              :“Kita perlu bantuan, bung”                 Bung hatta mengangguk setuju dan diam diantara mereka. H             : “Aku setuju dengan usulanmu, bung” S              : “Bagaimana tidak setuju, golongan muda sangat bagus pemikiran-pemikirannya” H             : “Benar”                 Mereka mengutus seseorang untuk memanggil perwakilan golongan muda itu untuk mengahadap mereka. Selang beberapa menit mereka datang dari kejauhan. Dan mereka tiba dengan mantapnya. S              : “Silahkan duduk (mereka duduk setelah itu)kalian tahu sidang yang akan di selenggarakan esok?” W            : “ Tahu, bung. Kami mengetahui hal itu” H             :”Baguslah kalau begitu. Langsung ke intinya saja. Kami, PPKI sedang membutuhkan bantuan anda sekalian esok” Suk         :” PPKI, bung? Ka

PANGGIL AKU APES

          Aku adalah Fey. Nama lengkapku, Fey Narasi Aves. Sebutan lainku adalah Apes. Justru Apes itulah nama terkenal di kampungku. Entah itu terlalu menyakitkan untukku, atau justru menyenangkan. Selalu dipuji para bapak dan ibu guru di sekolah karena Aves adalah nama latin dari Burung di Biologi. Tapi, teman-teman di sekolah pun benar dengan memanggilku dengan sebutan Apes. Tak masalah bagiku, karena itu sebuah kenyataan yang tak perlu pembuktian sedetail karya ilmiah.            Kejadian pertama, teman-teman sekomplek rumahku. Mereka selalu mentertawakanku. Suatu ketika aku tengah bermain di jam luangku. Bermain petak umpet. Tak ada tempat yang menurutku aman. Jadi, kuputuskan untuk mengumpat di rumah seorang nenek tua yang menyebalkan. Sebut saja dengan nenek  Dakem. Aku ikut mengumpat disana, tepatnya di kamar mandinya. Menurutku itu adalah tempat yang aman. Dan seketika, pintu kamar mandi terbuka. Kretek, pintu kayu rapuh itu terbuka. Disini, aku takut akan kehadiran dari